Cantik jelmaan Indah mu putri ku..
Semoga kan jadi Cahaya Bahagia diri mu..
Anak ku..
Kau lah sayang ku..
Begitu ku ingin kan Bahagia mu..
Betapa ku harapkan selalu Cerianya hari-hari mu..
Tinggalkanlah hari penuh duka..
Buat lah hidup mu kini Bahagia..
Lepaskan hati yang terluka..
Anggaplah cerita pengisi warna..
Anak ku ter Kasih..
Tuk apa ku meRindukan mu selalu..
Karnanya harus Bahagia hari-hari mu..
Tuk apa ku begitu Menyayangi mu..
Karenanya kau harus nimati Indahnya hidup mu..
Nikmati Cinta orang yang Mencintai mu..
Nikmati Indahnya Sayang yang kau terima..
Anak ku..
Untuk Kebahagiaan Hakiki mu..
Sujud kan lah Cinta pada Yang Maha Indah..
Ruku kan lah Sayang pada Yang Maha Sayang..
Cinta terTinggi hanya pada Nya..
Cinta terAgung hanya milik Nya..
Maka seluruh Bahagia yang terCipta..
Dapat kau rasakan Indahnya..
Anak ku..
Bahagia lah selalu..
Ku kan Bahagia karena mu..
..
.
sayang..
kau tahu ku sangat menyayangmu..
ku tahu sayangku telah mengecewakanmu..
ku begitu terluka..
saat ku sadar ku hanyalah kekecewaan bagimu..
sayang..
ku tidak bisa pergi dari sayangku padamu..
meski setiap kali ku harus terluka atas kecewamu atasku..
sayang..
kau cintaku terbesar..
meski begitu menyakitkan..
namun kau telah mengajariku banyak hal..
bagaimana tuk mencintai..
seperti apa tuk menyayangi..
betapa cinta tidak hanya bahagia..
juga sayang tidak cuma senang..
sayang..
ku begitu terluka..
karna ku tak pernah sempurna bagimu..
ku begitu sakit..
karna ku tak pernah lagi baik di matamu..
sayang..
meski ku harus menangis sepanjang waktu..
walau senyum tawaku hanya tabir rasa pedihku..
jikapun langkah hariku sekedar pelipur laraku..
ku takkan pernah menyesal telah menyayangimu..
sayang..
bagaimana ku bisa membahagiakanmu..
bila kau tak pernah bahagia karnaku..
bagaimana ku mampu membuatmu tersenyum..
bila kecewa dan hanya itu yang kau dapatkan..
sayang..
ku tak pernah menyesal menyayangimu..
ku tak menuntut kau balas cinta dan sayangku..
karna bagaimanapun..
kau terbaik dalam rasa yang pernah ku miliki..
sayang..
ku pedih karna..
sebagai apapun, ku tak pernah terbaik bagimu..
ku perih karna..
tak ada senyum bahagiamu karnaku..
ku sakit karna..
ku sadar ku adalah kekecewaanmu..
mengapa..
mencintai..
begitu menyakitkan..
meski setelah bertahun..
ku bukan bertanya..
bukan pula mengeluh..
karna ku tahu memang begitu adanya..
ku hanya ingin nikmati kesedihan ini..
sepenuh hati..
ku tak mengadu..
apalagi menuntut..
karna..
lama tlah ku terima..
begitulah adamu..
ku tak menangis..
apalagi menghiba..
air bening ini..
hadir meski tak ku minta..
mencintai..
ku tahu kau kan selalu membuatku luka..
namun ku takkan menyerah padamu..
karna kau hadir saat ku terlahir..
mencintai..
betapapun sakitnya..
ku hanya bisa nikmati hadirmu..
karna itulah adamu..
indahmu..
laksana rembulan sempurna yang terbit di ufuk langit..
hadirmu..
bagaikan purnama menyinarkan tenang sepanjang malam..
adamu..
seperti chandra tersenyum membagi bahagia..
kau.. begitu indah bagiku..
dirimu.. terlalu hadir dalam adaku..
meski..
lama ku tak lagi nikmati senyummu..
memandang rembulan..
mengingatkanku akan wajahmu..
meski..
lama ku tak lagi rasakan bahagianya duduk di sampingmu..
memandang rembulan..
mengiris rindu yang selalu kependam..
meski..
lama ku tak lagi berani mengharap senyummu..
memandang rembulan..
membelah duka yang coba ku tahan..
meski..
lama ku tak lagi mampu menghiburmu..
memandang rembulan..
menyusun kembali kepingan hati yang berceceran..
walau..
ku tak lagi terlalu berarti bagimu..
ku kan tetap berikan apapun yang mungkin membuatmu bahagia..
meski..
ku tak lagi begitu bermakna bagimu..
ku kan tetap hadirkan sayangku bagimu rembulanku..
jikapun..
ada ku tak begitu kau harapkan..
ku kan tetap memberimu doa-doa bahagiaku..
andaipun..
hadir ku tak dapat membuatmu bahagia..
ku kan tetap hadiahkan bunga terindah untuk tidur indahmu..
mengapa...
ku begitu berduka...
saat melangkah menjauhimu...
bertambah sadar terasa...
betapa kau begitu berharga...
bertambah sadar terasa...
bagaimana mampu ku jauh darimu...
duka...
begitu menusuk rasa...
menghadirkan luka rindu yang tak terperi...
kau...
mengapa ku begitu menyayangimu...
kau...
mengapa ku begitu mencintaimu...
kau...
mengapa tangisku hanya saat merindukanmu...
kau...
mengapa bahagiaku hanya saat ku nikmati senyummu...
ingin ku beri kau semua bahagia...
namun ku bukan pemilik bahagia...
ingin ku hapuskan semua duka lukamu...
namun ku pun salah satu penyebab kecewamu...
Tuhan....
sesalku kini begitu menggunung...
mengecewakan orang yang begitu ku sayang...
membuatku kini tak berarti baginya...
sementara sayangku tak pernah hilang...
juga cintaku padanya tak pernah pudar...
Tuhan.....
andai waktu bisa terulang...
kan ku manja ia sepenuh hatiku...
kan ku jaga ia segenap jiwaku...
kan ku hargai ia sebesar sayangku...
kan ku hormati ia sedalam cintaku....
Tuhan...
andai saat bisa kembali...
sepenuh hati ingin ku temani...
menata waktu menjalani hari...
menyongsong cita menepis duka...
Tuhan...
ku tahu salahku begitu melukai hatinya...
ku tahu dosaku membuatku hina dimatanya..
ku tahu ku pantas tuk dibencinya...
ku tak tahu... masihkah ia mau menerima cinta dan sayangku...
Tuhan...
ku hanya tahu... dialah cinta dan sayangku...
ku hanya tahu... dia pantas menerima semua yang ingin ku berikan...
ku hanya tahu... dialah permata hatiku...
ku hanya tahu... dia sedih dan bahagiaku...
Tuhan...
Kau tahu... ku tak pernah memiliki cinta...
cinta asmara atau semacamnya...
cintaku hanyalah sayang pada saudara, adik dan keluarga...
itulah mengapa ia begitu sangat berharga...
karna ku tak memiliki yang orang miliki...
Tuhan...
kembalikan ia padaku...
ku ingin bahagiakan hatinya...
kembalikan sayangnya padaku...
ku pun ingin menemani suka dan duka hidupnya...
kembalikan adaku di matanya...
ku rindu sapa ceria suaranya...
kembalikan percayanya padaku...
ku ingin memeluknya sepanjang hidupku...
kembalikan manjanya padaku...
ku ingin menjadi yang ia banggakan di hidupnya...
Tuhan...
bila ini pula yang ia inginkan...
Engkau lah Kuasa atas segala kebaikan...
bila ia tak berkenan...
pada siapa lagi ku memohon belas kasihan...
karna hanya Engkaulah Tuhan ku...
Sujudku hanya padaMu...
Terjadilah semua yang jadi KehendakMu...
apakah cinta yang besar kan membahagiakan yang dicinta...?
ternyata tidak juga..
cinta ternyata pilihan.
sebesar apapun kau mencintai seseorang dan dapat lakukan apapun demi kebahagiaan yang tercinta..
kembali kepada dia yang dicinta.
jika ia tak menghendakinya,
jika ia tak menerimanya dan itu adalah pilihannya..
maka bahagia cinta hanya dalam batas bahagia batin,
karena telah ikhlas mencintai meski pasti duka karna tak berbalas.
itulah cinta..
itulah dunia...
sebagian besar orang tahu,
memang itu adanya.
orang yang kita cinta dengan cinta yang besar sekalipun.
mungkin tak ada rasa sama sekali padamu..
sebagaimana sabaliknya,
kau mungkin tak mencintai orang yang jelas2 mencintaimu dengan pengorbanan besar sekalipun..
dunia memang sangat tidak sempurna..
jika dipandang dari sudut keinginan kita dan kita...
dunia hanyalah panggung sandiwara..
tapi siapa sudi bersandiwara...
pura2 sedih pura2 senang saat jatuh cinta..
semuanya terasa nyata dan memang nyata..
mungkin hanya benar jika kita sudah tidak di dunia lagi..
maka dunia hanyalah kenangan pementasan sandiwara yang sukses..
semua pemerannya total penuh penjiwaan...
yang hebat?
ya Sutradaranya...
lalu..
jika cinta sesusah itu tuk bertemu..
kapan kita bisa bahagia...
kayanya mang ga ada bahagia sempurna..
jadi yaa sebisa2nya aja kita buat diri kita bahagia..
orang tua,
sahabat,
keluarga..
mereka yang mencintai kita tanpa diminta..
bagaimanapun adanya kita. hingga kita tak pernah berusaha mencintai mereka lebih dari cinta kita pada orang yang kita cinta..
memang kita tidak adil..
harus dengan sadar,
kita menghargai mencintai mereka yang sudah cinta kita dari sononya..
mengapa pula kita susah2 mencinta orang yang tidak cinta pada kita?..
hidup kan perjuangan..
perjuangan adalah bagian dari ibadah asal niatnya ibadah..
berjuang meyakinkan yang dicinta agar mau mencintai kita...
bicara ibadah mah kayanya terlalu tinggi..
yang jelas,
kalo ingin sesuatu,
ya harus berusaha meraihnya..
dari semua perjuangan hidup,
meraih cita-cita,
keinginan untuk memiliki sesuatu..
kayanya memang perjuangan meraih cinta,
yang sangat begitu melelahkan..
sampai terpikir..
apa harus..
seluruh hidup habis untuk meraih cintanya?
memang ada katanya pasangan yang saling mencinta sejak awal bertemu dan bisa berbagi cinta sepanjang hidup...
tapi..
berapa banyak dari manusia yang beruntung seperti itu...
dan karena dunia tidaklah sempurna dari sisi keinginan manusia...
yang beruntung dalam cinta pasti memiliki tantangan hidup yang sebanding di masalah lain.
kesimpulannya..
kalo ga mau terlalu menderita,
merindukan yang tak pernah merindukan kita..
kita buat daftar siapa saja yang suka dan cinta ma kita..
pilih salah satu yang terbaik menjadi pendamping hidup kita.
maka kita tak terlalu cape mengejar cinta,
karna yang kita pilih adalah mereka yang memang cinta pada kita..
memangnya,
siapa yang suka dan cinta ma kita?
buka mata buka telinga..
pasang radar cinta..
akan banyak alasan dan jawaban...
yang membuat hal sederhana ini menjadi rumit lagi...
memang kita suka yang rumit,
tanpa sadar kita juga suka kesulitan,
kita suka kesedihan,
kita suka penderitaan..
hingga sampai kapanpun,
bagaimana kejamnya cinta,
menyayat-nyayat hati dan rasa..
tetap orang suka mencari yang sulit,
agar sakitnya bisa dinikmati,
agar deritanya menjadi cerita indah..
manusia oh manusia...
ku tahu ku tak berarti bagimu,
sementara bahagiaku ada padamu.
namun ku takan memintanya,
karna bahagiamu lebih berarti dari dukaku.
meski hatiku kan beku selamanya,
walau sisa hidupku hanyalah kesunyian.
namun,
ku simpan dirimu,
yang kucipta dari rinduku padamu,
kubingkai dengan sayangku yang tak pernah pudar.
rindu ini karuniaNya..
dengannya ku tlah belajar,
cinta adalah memberi dan tak mesti menerima.
cinta bukanlah hutang,
yang harus dibayar atau dikembalikan.
cinta hanyalah titipanNya,
yang harus disampaikan pada yang kita cinta.
cinta tak harus kekasih,
lebih dari itu semua...
ku...
sendiri tak mengerti,
mengapa ku selalu mengingatmu...
baik dalam sepiku maupun dalam aktifitas yang ku jalani..
ku begitu kehilanganmu..
andai saja ku bisa meminta..
andai saja sebelumnya ku tahu..
kau begitu ada disetiap langkah hari2ku...
ku ingin selalu ada,
dimanapun kau berada...
keadaan kini begitu menyakitkan...
ku hanya bisa membayangkanmu...
meratapi rindu yang tak pernah tersampaikan...
mengapa begitu menyakitkan,
ku merasa dibenci olehmu,
ku merasa tertolak olehmu...
bagaimanakah sebenarnya perasaanmu padaku?
bahkan ku tak sanggup tuk sekedar membayangkannya sekalipun.
mungkinkah ku minta terlalu banyak?
ingin menjadi orang yang kau hormati,
hargai,
cintai,
sayangi,
turuti nasehat terbaiknya.
mungkinkah kau tak pernah nyaman bersamaku?..
bila saja kau berterus terang..
apa yang kau ingin aku lakukan dengan cara yang indah..
ku kan ikuti maumu,
selama itu baik bagimu dan kau tetap mau menerima sayangku...
kini...
bagaimana ku obati derita ini,
ternyata rindu begitu menyiksa hati...
Tak pernah terbayangkan...
bahkan sedih yang tak pernah kurasakan sebelumnya..
dibenci oleh orang yg paling ku sayangi...
ku sadar, ku memang salah,
untukkesalahan itu,
ku terus berusaha tuk menebusnya,
baik dulu sekarang maupun nanti..
karna salah itu,
kini kau menjadi orang yng paling kusayangi...
menempati sisi hati yang tak ditempati siapapun..
Ku kini hanya bisa berharap..
kau bisa memaafkanku...
apakah ku masih memiliki kesempatan untuk menjadi orang yang dekat denganmu...
ku tak tahu...
yang ku tahu,
selama sisa hidupku ini..
ku kan tetap menjadikanmu yang teristimewa bagi ku..
ku kan mengistimewakanmu..
dengan cara yang ku punya..
ku ingin membahagiakanmu,
dengan cara yang aku bisa...
ku tak ingin mengecewakanmu lagi..
ku tak ingin menambah beban sakit yang kau alami...
apapun itu...
kau...
kan selalu ku sayang...
bagaimanapun dirimu...
bagaimanapun sikapmu padaku...
tetap kau yang paling ku sayang...
Siapapun yang dekat denganku...
pasti tau..
betapa kau sangat spesial bagiku...
meski mungkin mereka menyangka kau telah mengecewakan ku.
Ya..
mereka benar bahwa kau adalah orang yang sangat berarti bagi hidupku...
hampir sepanjang hari,
ku ingat padamu,
tak banyak yang membuatku menangis,
kecuali kau...
tak ada tantangan hidup yang begitu ku takuti,
kecuali takut kehilanganmu..
Tapi mereka salah...
bukan kau yang telah mengecewakanku...
melainkan aku yang telah begitu sangat mengecewakanmu.
Disela sendiriku...
saat ku ingat padamu...
saat ku baca lembar demi lembar perjalanan hidupku..
sejak ku mengenalmu...
ku hanya bisa menangis pedih....
tak ada lagi harapan yang tersisa..
selain hanya memberimu apa yang bisa aku beri...
bahkan ku tak berani membayangkan...
bila pemberiankupun tak kau terima.
Lalu..
bagaimana lagi ku bisa menebus salahku padamu..
selama ini,
penerimaanmu,
kesopananmu...
adalah harapan ku yang tersisa...
dari sekian harapan tuk membahagiakanmu...
Ku ingin ungkapkan padamu...
ku begitu menyesal..
Andai...
ku bisa lebih menghormatimu..
mungkin ku takan pernah menjadi orang yang kau benci...
Andai...
ku bisa hapuskan pedihmu dari hari-hari yang kau lalui...
kan ku lakukan apapun itu untukmu...
Kau...
meski bukan kekasihku...
tapi hanya kau yang membuatku menangis rindu sekaligus pedih...
meski ku tau ku tak lah istimewa bagimu..
namun ku tak pernah rasa sayang sebesar ini kecuali padamu..
Ku pun tau deritamu...
kupun selalu menangis untukmu..
cinta memang indah,
bahagianya begitu menggelegar,
sedihnya begitu nikmat
sayang...
cinta memang misteri,
mekarnya bahagia atau hancurnya hati pada akhir ceritanya,
tak pernah kita ketahui
sayang...
jika ingin cintamu indah,
saat suka maupun duka,
jangan jauhi Yang Maha Cinta,
cintailah seseorang karna Allah,
selama ia taat pada Allah,
kau boleh berikan hatimu,
bial ia melanggar,
tak pantas kau berikan cintamu
sayang...
bila kau ingin cintamu berakhir bahagia,
jujurlah pada diri sendiri adn orang tua,
biarkan meraka membantumu,
memilih cinta dari beribu cinta semu,
menata cinta agar tak terjebak cinta yang menipu,
menyaring cinta agar menjadi murni, tidak menjadi cinta berbuah bencana
sayang...
bila cinta telah jadi bencana,
tak ada lagi pilihan yang dapat kau pilih,
kecuali melepaskan cintamu dan kembali menghiba cinta Allah dan cinta orang tuamu,
biarkan mereka menata kembali hidupmu
agar ku berarti bagimu
apa yang harus ku lakukan...
agar kau pun rindukan aku
apa yang harus ku lakukan...
agar kau pinta yang kau mau
apa yang harus ku lakukan...
agar kau terima hadirku disetiap waktumu
apa yang harus ku lakukan...
agar kau pun merasa dekat denganku
apa yang harus ku lakukan...
agar ku slalu di hatimu
apa yang harus ku lakukan...
agar kau yakin semua kataku
apa yang harus ku lakukan...
agar kau tentram dengan masa depanmu
apa yang harus ku lakukan...
agar kau yakin akan takdirmu
apa yang harus ku lakukan...
agar kau dengar semua nasihatku
apa yang harus kulakukan...
agar kau lupkan masa lalumu
apa yang harus ku lakukan...
agar kau harus nama-nama yang pernah kau cintai
apa yang harus ku lakukan...
agar hanya ada aku di hatimu
apa yang harus ku lakukan...
agar kau biarkan ku memelukmu
apa yang harus ku lakukan...
agar kau tau betapa berartinya kau bagiku...
ku ingin ia bahagia,
memandangmu menyinarkan indahmu
bulan...
ku ingin ia bahagia,
meraihmu,
memancarkan cantikmu
bulan...
ku ingin ia bahagia,
memelukmu,
membiaskan terangmu
bulan...
ku ingin ia bahagia,
menatapmu,
memiliki senyummu
bulan...
ku ingin ia bahagia,
membelaimu,
menyimpan teduhmu
bulan...
ku ingin ia bahagia,
menggapaimu,
menjiwai ikhlasmu
bulan...
ku ingin ia bahagia,
menikmati senyummu,
menebarkan anggunmu
bulan...
ku ingin ia bahagia,
menggenggammu,
memantulkan cahayamu
bulan...
ku ingin ia bahagia,
di setiap waktunya,
disepanjang hidupnya
kurindu wajahnya,
bintang...
kurindu senyumnya,
malam...
ku ingin dengar suaranya,
sepi...
ku ingin di dekatnya
bulan...
apakah ia rindukan ku?
bintang...
apakah ia menantiku?
malam...
apakah ku berarti baginya?
sebagaimana ia adalah separuh jiwaku,
sepi...
bagaimana ku tau bagaimana membuatnya bahagia?
sebegini sakitnya rindu...
ku takkkan sanggup bila ku taklah berarti,
sebegini merananya jauh...
ku tak mampu bila ku tak diinginkan,
sebegini perihnya sayang...
bagaimana dapat ku lalui sepinya tak diharapkan
mengingatmu kini begitu menyakitkan hati
sakit duka mengiris hati...
sakit rindu begitu menderita...
perih...
sedih...
mengapa...
kau begitu tinggi,
hingga sekedar mengharap dekat denganmu pun suatukemustahilan
mengapa...
kau begitu dalam,
sampai ingin akrab denganmu pula keniscayaan
mengapa...
kau begitu jauh,
sekedar mengharap pintamu pun tak jua tersampaikan
ku slalu tunggu sapamu,
ku ingin dengar pintamu,
ku rindu manjamu
masih mungkinkah ku harapkan baiknya,
masih mungkinkh ku inginkan ramahnya...
bulan...
ku hanya inginkan keakraban dengannya,
ku hanya maukan dekat deangannya...
bulan...
indahmu ingatkanku akan wajahnya,
cantikmu kenangkanku akan senyumnya...
bulan...
bila ku takkan lagi bersua dengannya,
sampaikan salam teramat sayangku padanya,
biar kapanpun ia memandangmu,
ia kan tau,
ia memilikisaudara yang begitu menyayanginya...
sayang yang tak pernah berkarat,
meski waktu tlah sampai ujungnya...
mengapa kau tak kunjung berhenti...
mengapa kau ingatkan aku pada deritaku...
derita rindu yang tak kunjung berakhir,
sakit kecewa yang tak jua terobati...
hujan...
ku ingin duduk di sampingnya,
ku ingin berjalan bersamanya,
ku ingin makan dengan piringnya,
ku ingin minum dengan gelasnya...
hujan...
katakan padanya kubutuhkan hadirnya,
sampaikan padanya,
tak ada waktu yang ku lalui tanpa rindukan dia...
yakinkan ia betapa berartinya dia bagiku...
kan ku beri smua bahagiaku padamu...
andai ku tau ku bukan siapa-siapa bagimu,
kan ku temani kau sepanjang sisa hidupku...
andai ku tau kau kan membenciku,
kan ku beri semua harapanku padamu...
andai ku tau tak pernah kembali,
kan ku ikuti kemanapun kau pergi...
andai ku tau kau memilihnya,
kan ku tunda cintaku sampai akhir hidupku...
andai ku tau sbegini sakitnya mencintaimu,
takan ku biarkan derita memelukmu...
andai ku tau kau tak pernah merasa memerlukanku,
ku kan tetap mengiringi langkah-langkahmu...
seberapa besar kau membenciku,
kau tetaplah sayang sejatiku...
seberapa jauh kau ingin membuangku,
ku selalu ada disisimu...
gembira atas sukamu...
menderita karna sedihmu...
pakah mungkin dapat ku nikmati lagi senyummu...
pakah mungkin ku pandang lagi indahnya wajahmu...
masih adakah kesempatan ku sentuh halusnya tanganmu...
kan kah lagi ku diizinkan tuk membelai rambutmu...
sepanjang panjangnya anganmu,
sejauh jauhnya inginmu...
tak mampu ku bersua denganmu...
bila kau tak lagi beringin,
jika kau tak lagi berharap,
bila hanya ridhoNya inginmu,
jika hanya orang tua yang utama...
kan ku peluk kau,
sejauh apapun adamu...
kan ku raih kau,
sedalam apapun lukamu...
tak cukupkah ku tanggung sakit rinduku...
merindukanmu yang tak kunjung hadir...
sakitnya jauh darimu yang lama tak juga datang...
mengapa kau lukai pula hatimu....
mengapa juga kau hancurkan masa depanmu....
dengan cinta fatamorgana...
cinta yang hanya bayang-bayang...
kesetiaan yang menipu...
menghancurkanmu hingga berkeping....
membuatku duka sepanjang sisa hidupku...
membuatku meratapi deritamu... bukan bahagia akan bahagiamu....
cinta akan membahagiakan....
mesti duka, luka dan sedih....
cinta takkan meghancurkan...
menghadirkan bahagia semu... melahirkan setia bayang-bayang
cinta takkan membelenggumu...
karna cinta memebri kemerdekaan jadi dirimu yang sejati...
cinta takkan merusakmu....
karna justru cinta kan menjaga kesucian dan kemulyaan kemanusiaanmu...
kembalilah kau yang ku kasihi....
dengan semua luka, duka dan pedihnya jalan hidupmu...
datanglah dalam sayangku....
kan ku temani deritamu meski tak terucapkan....
ikhlaskanlah yang berlalu.... biarkan semuanya pergi....
susunlah masa depan yang lebih baik...
yang datang hanya bila kau lupakan yang lalu yang menghancurkanmu...
bila memang kau belum siap....
lupakan duka... tinggalkan memori cinta...
kalau memang kau belum sanggup...
berpisah dari inginmu... berharap akan harapmu...
ku hanya bisa menunggu...
dengan sayangku yang kusembunyikan...
dengan kasihku yang kurahasiakan...
ku tetap menyayangmu....
ku kan slalu menyayangmu....
ku takan pernah rela... biarkanmu menangis sedih sendiri.....
biar kutanggung pula perihnya hatimu.....
biar kurasakan juga sakitnya batinmu.....
jangan terus kau menangis.....
ku takan sanggup menanggung duka kesedihanmu..
sedihmu.... pedihku....
sakitmu.... perihku....
dukamu.... lukaku....
deritamu..... meranaku....
kau..... yang begitu teramat ku sayang.....
ku kan dampingimu..... bagaimanapun keadaanmu....
ku kan hiburkanmu.... setiap saat... setiap waktu.....
ku kan ada disampingmu.... menemani waktu-waktu yang kau lalui....
kau.... yang begitu teramat ku rindu....
takkan pernah ku biarkan lagi hatimu terluka.....
oleh cinta fatamorgana....
oleh rindu penuh nafsu....
disetiap harimu....
disetiap gerak langkahmu....
disetiap tidur malammu....
disetiap ingin asamu.....
ku hadir dengan kasih ini....
ku peluk kau dengan sayang ini....
kau tlah menjadi.....
.... rinduku yang hancur......
berkeping tak tersampaikan.....
.... sayangku yang pecah......
berserak tak tercapaikan......
.... cintaku yang gagal......
tak terbalaskan......
.... harapanku yang kandas......
tak tersampaikan......
kau....
begitu indah dalam hatiku.....
sebegitu ku mengharap hadirmu....
hingga kapan ku tak pernah tahu....
penantian jumpa yang menyiksa hati....
menorehkan luka sekian lama....
bila cinta itu indah....
mengapa rindu sebegini merobek hati.....
kau....
harapanku kini hanyalah ingin yang
namun ku tak tahu bagaimana tuk meraihmu...
ku hanya tahu... betapa ku membutuhkan kehadiranmu...
namun ku tak tahu bagaimana membuatmu datang kesini...
ku hanya tahu... begitu dalam ku merindukanmu...
namun ku tak mengerti bagaimana membuatmu merindukanku...
ku hanya tahu... kehilanganmu telah membuatku merana...
namun ku tak tahu bagaimana membuatmu merasa yang kurasakan ini...
ku hanya tahu... kau adalah bagian hidupku...
namun ku tak tahu bagaimana membuatmu berdiri disampingku...
ku tahu... begitu banyak cinta dan sayang ingin ku berikan padamu...
namun ku tak tahu bagaimana sikapmu padaku kemudian...
ku tahu... takkan ku dapat hilangkan sayangku padamu...
ku tahu... takkan ku rela biarkanmu pergi....
ku tahu... takkan ku mampu berdiri tanpa ingat padamu...
ku tahu... takkan ku tahan duduk tanpa bayangan wajahmu...
ku tahu... takkan ku tenang berjalan tanpa kenangan senyummu...
ku tahu... takkan ku tegar diam tanpa rindukan kehadiranmu...
dan...
ku tahu... kau terindah dalam rinduku....
ku tahu... kau terindu dalam sayangku...
ku tahu... kau tersayang dalam hidupku...
ku tahu... kau terhidup dalam harapku...
namun...
ku tahu... ku tak pernah membuatmu tertawa...
ku tahu... ku tak pernah membuatmu ceria...
ku tahu... ku tak pernah membuatmu bahagia...
juga...
ku tahu... cintaku hanyalah bayangan...
ku tahu... sayangku hanyalah impian...
ku tahu... rinduku hanyalah angan...
ku tahu... bahagiaku hanyalah harapan...
mungkinkah...
ku tahu... takkan ku terima perhatianmu...
ku tahu... takkan ku dapatkan rindumu...
ku tahu... takkan ku perolehkan sayangmu...
ku tahu... takkan ku alamai hidup disampingmu...
meski demikian...
ku tahu... takkan ku rubah rasaku padamu...
ku tahu... cintaku bukan hal yang sia-sia...
ku tahu... sayangku bukan hal yang tak bermakna...
... all the best i can sacrifice i do...
for you....
... crying because of missing i have everyday...
for you....
... though my hope of your coming is useless...
... though my hope of your smile is nothing...
... though my hope of your missing is nowhere...
... though my hope of your love is blank...
still....
... i always find my self .... loving you so much... missing you so deep....
kembali....
berdiriku tak lagi tegar....
diamku terasa hambar...
apa yang ku genggam?...
semua tak dapat kulakukan...
semua tak jelas dalam perencanaan...
berdiriku tak menentu...
dudukku tak tenang....
resahku meyedihkan...
sedihku tak lagi beriring tangis....
sakitku tak lagi berontak kejar...
sebegitu sakitnyakah hati...
hingga hidup tak berasa lagi....
sebegitu dalamnyakah luka...
sampai heningpun tak lagi ku kurasa...
sebegitu besarkah kecewa...
hingga tak lagi bersisa harapan...
sebegitu gelapkan inginku....
sampai tak ada yang dapat ku lakukan lagi...
bila dapat ku minta kau...
dengan apa ku kan bahagiakanmu...
apa pula yang dapat kulakukan untukmu...
jika boleh ku inginkan kau...
bagaimana ku dapat bebas pelukmu...
kapan dapat ku bungakan hatimu...
jika bukan untukku kau lahir....
bolehkah kupinta hatimu di dunia yang lain...
jika bukan tuk berdiri di sisiku....
bolehkah kupinta dirimu di sisi hidup yang lain...
ku tak sanggup kehilanganmu....
dulu.. kini... maupun nanti...
ku tak sanggup kau tinggalkan....
dulu.. kini... maupun nanti...
ku tak sanggup kau abaikan.....
dulu.. kini... maupun nanti...
ku tak sanggup kau benci...
dulu.. kini... maupun nanti...
ku tak sanggup kau jauhi...
dulu.. kini... maupun nanti...
sapa tanya dalam sebentuk pesan...
tahukah kau ini begitu berarti...
sembuhkan lukaku.... kembalikan hatiku....
luka rindu yang menyayat....
beku hati merasa terabaikan....
... ... ...
... ...
...
..
.
selamat tidur sayangku...
terkasih teramat ku sayang...
selamat bermimpi indahnya sayangku...
karna meraih cintamu terasa begitu tak terjangkaukan...
biar sepiku sendiri menunggumu...
biar bahagiamu yang kan bahagiakanku...
...
meski hanya sebatas ingin....
walau kini itu hanyalah khayalan...
harapan yang tak pernah tercapaikan...
ingin yang tak jua terkabulkan....
khayalan yang hanya jadi bayangan....
ku harap kau tapaki pendidikanmu dengan ceria...
ku ingin membantumu dengan bahagia...
sekolahlah yang tinggi... raihlah kemulyaan akhirat juga kehormatan dunia....
tahukah kau?...
mungkinkah ini?...
tak bolehkah ku ingin....
dekatmu setiap waktu....
membantumu setiap saat....
tak mungkinkah ku miliki...
cintamu yang menentramkan...
sayangmu yang membahagiakan....
tak bisakah ku peluk...
inginku bahagiakanmu...
tak dapatkah ku cium...
sayangku yang tak pernah padam....
tak pantaskah ku dekap...
sayangmu yang amat kurindukan...
tak mungkinkah ku miliki...
perhatianmu yang selalu impikan...
tahukah kau...
kini ku begitu putus asa...
merindukanmu bagai memeluk harumnya bunga...
semerbak tak pernah dalam genggaman...
tahukah kau...
kini ku tak lagi berdaya...
rindu yang selalu meledak...
ingin yang tak pernah datang dalam genggaman...
haruskah ku matikan hatiku...
agar rinduku padamu tak lagi menyakitkan ...
haruskah ku bekukan rasaku...
hingga ku tak perlu lagi menuntut perhatianmu...
haruskah ku kunci jiwaku...
sampai luka terabaikan tak lagi memedihkan...
disini ku kini...
dengan nyeri yang tak sanggup lagi ku tangisi...
disini ku kini...
dengan duka yang kering air mata...
disini ku kini...
dengan luka yang tak nampak...
kusimpan rinduku....
dalam hati terdalam... dalam diamnya kata...
kusisipkan sayangku...
disela tumpukan kecewa... disamping harap yang kian tenggelam...
iraha nepangan kuring...
nu sono ka bentang hate....
nu sedih ku kacinta ati...
duh... junjungan ati....
naha cinta kudu nyeri...
kunaon nyaah kudu sangsara....
nyeri ku kasono ati...
sangsara ku jauh ti nu dipikacinta...
deudeuh teuing eulis...
sakieu nyerina pajauh...
geuning kieu nalangsana paanggang...
ngahareup nu can tangtu datang...
mikasono ka nu tara mulang...
duh... kanyaah ati...
naha iraha ieu hate kaubaran...
kumpul asih jeung nu dipikaasih.....
ngariung sono sareng nu dipikasono...
deudeuh kaasih ati...
nepika iraha bakal ditunggu...
kanyaah eulis ka ieu diri...
kadeudeuh eulis ka ieu hate..
34n6 hoyong pendak...
34n6 sedih pisan eulis...
hoyong ka ditu teu gaduh acis...
hoyong masihan naon-naon teu gaduh...
34n6 sayang pisan ka eulis...
kasono 34n6 masih kawas nu baheula... bahkan makin leuwih...
34n6 ngan bisa ngaluarkeun cimata, nahan kasono ka eulis...
komo teurang eulis tos gaduh kabogoh...
34n6 mah teurang 34n6 mah lain sasaha...
kanggo eulis, 34n6 mah sami sareng dulur nu sejen nu mikanyaah ka eulis...
34n6 sedih pisan eulis...
terang eulis mah tara sono ka 34n6....
terang eulis mah tara hoyong mendakan 34n6...
terang eulis mah tara hoyong terang kumaha kabar 34n6...
geuning kieu geulis... rasana...
mikanyaah nu teu mikanyaah ka urang....
asa hoyong masihan saeusi dunya...
malah naon wae... asal nu dipikayaah bagja hatena...
hoyong ngluangkeun sakabeh waktu....
kanggo ngabagjakeun kanyaah ati..
duh geulis.... kanyaah 34n6...
deudeuh teuing eulis... bentang hate 34n6...
taya poe kaliwat.... muragkeun cimata kasono....
taya peuting kasorang.... sieun kaleungitan nu dipikanyaah....
aduh... geulis...
naha teu aya... dina hate eulis....
saeutik kasono ka 34n6... dulur eulis nu sayang pisan ka eulis...
naha teu gaduh.... eulis
satungtung buuk hoyong pacakeut jeung 34n6....
eulis....
jauh panineungan...
jalan panjang ka hareup...
tetep 34n6 pasti kasiksa ku kasono ieu....
iraha eulis....
gaduh kasono ka 34n6....
iraha eulis....
hoyong mendakan 34n6....
duka ngan lalamunan 34n6....
.....
bahkan meski hanya sekedar menerima senyummu...
kini ku tak sanggup meminta...
bahkan meski hanya sdikit rindumu...
kini ku tak mampu perjuangkan....
bahkan meski hanya tuk terima kabarmu....
kini ku bukan siapa-siapamu....
ku hanyalah perindumu...
yang sampai kapanpun tetap merindukanmu.....
ku hanyalah penyayangmu....
yang takan henti terus menyayangmu...
rindumu... tak berani kuharapkan...
sayangmu.... tak sanggup ku impikan....
ku hanya bisa diam.....
dalam rindu yang mengkarat....
ku hanya bisa pasrah....
dalam sayang yang yang telah mengkristal..
oleh cinta yang hanya kumiliki...
oleh rindu yang hanya kupunyai...
oleh sayang yang hanya kuberi...
pakah kini tlah masanya...
kan kulalui lorong panjang...
dengan sepi yang menemani...
dengan luka yang tak jua terobati...
dengan duka yang tak pula terhiburkan...
memang cinta, bukan aku yang miliki...
memang rindu, bukan aku yang punyai...
memang sayang, bukan aku yang berikan...
biarlah sepi menjadi tiada...
biarlah luka menjadi musnah...
biarlah duka menjadi bukan apa-apa...
meski mungkin itu tak berarti....
apalah yang lebih baik bagiku kini...
kejujuran pada diri sendiri...
mungkin dapat menghiburkanku...
hati yang gelisah...
rindukan mu yang tak kunjung datang...
inginkan datang yang tak kunjung tiba...
saudariku...
tah apa yang ingin ku minta....
karna ku hanya ingin memberimu...
bahagiaku...
dan apapun yang kan bahagiakanmu...
saudariku....
ku hanya ingin beritahukanmu...
tentang apa yang kuingin.....
juga apa yang selalu kuharap...
tinggallah bersamaku...
dalam adaku... juga tiadaku...
biarkanku bahagiakanmu..
bebas memberimu...
apapun yang kau minta... apapun yang kau harap...
ku ingin melihat senyummu....
disetiap waktuku.... setiap saatku....
saudariku....
siapapun yang kau cinta.....
dengan siapapun kau berumah tangga....
ku ingin menghantarkanmu...
tinggallah dimanapun kau kan bahagia...
dan biarkanku menemuimu...
setiap saat.... setiap waktu....
biarkanku merindukanmu...
biarkanku miliki sayangmu...
biarkanku miliki rindumu...
biarkanku miliki harapmu...
biarkanku miliki cita-citamu...
saudariku....
biarkan kau sayangkanku...
sebagaimana ku slalu menyayangmu...
biarkan kau rindukanku...
seperti ku slalu rindukanmu...
biarkan kau mintakan bantuanku....
sebagaimana ku slalu ingin bantukanmu...
biarkan kau kunjungiku....
karna ku pun ingin kunjunganmu...
biarkan hatimu dekatkan ku...
sebagaimana hatiku selalu dekat dengan mu...
sesak dada ini...
sedih menusuk hati...
duka rasa ini...
luka hati ini...
bukan karna terhianatkan...
bukan karna tersakitkan...
bukan karna tertolakkan...
bukan karna terabaikan...
adalah hanya karna waktu...
demikian hanya karna jarak...
pula hanya karna tempat...
juga hanya karna saat...
air mataku...
kau begitu tahu... rindu-rinduku terlalu sering bersamamu...
resahku...
kau tentu mengerti... waktu sepiku terlalu lama menemanimu...
duka hatiku...
kau mungkin bosan... saat yang kumiliki terlalu sering mengikutimu...
cemasku...
begitu takut ku rasa..... kehilangan yang tak terkira...
namun apalah dapat ku perbuat....
saatku bukanlah milikku....
waktuku bukanlah kuasaku...
jarakpun bukanlah genggamanku...
tempat... ku hanya punyai harap...
mengapa cinta tak mesti bersama...
kenapa sayang tak harus berkumpul...
bagaimana tak sakit jauh dari yang tersayang...
bagaimaan tak merana merindu yang tak pernah hadir...
mengapa cintapun adalah sakit...
kenapa sayangpun juga derita...
bagimana luka rindu kan terobati...
jika waktupun enggan menghampiri...
mengapa sakitpun tak juga cukup...
kenapa gundah resah pun tak pula berbatas...
bagaimana harap bisa begitu menyakitkan....
mengapa cinta begitu dalam menenggelamkan...
Betapa ku selalu terhenyakkan...
betapa bagiku kau adalah bahagiaku...
menyadarinya menorehkan luka berjejak panjang...
bagaimana ku takkan terluka.....
bagaimana ku takkan menderita...
bagaimana ku takkan merana....
semakin lama semakin ku tersadar...
kau adalah anganku setiap hari
semakin lama semakin ku tahu
kau adalah pandanganku setiap waktu
semakin lama semakin ku .....
kau adalah sedihku yang terdalam
memandangmu adalah inginku setiap hari...
namun kau begitu jauh disana...
begitu sulit menggapaimu agar ku bisa melihatmu setiap saat
inilah duka tak terelakkan....
yang makin lama makin menyakitkan..
mendengarmu adalah harapku setiap saat ....
namun kapan dapat kudengar suaramu...
sedang teleponmupun tak pernah ku terima...
pertanyaanmu sering kurindukan...
meski hanya sekedar bertanya kabar...
namun kapan ini kan tersampaikan...
pesankupun tak kau jawabkan...
mengapa kau tak jua merelakan..
ku hanya ingin sedikit cintamu...
dari besarnya cinta yang ingin kau berikan pada yang kau cinta...
mengapa tak juga kau beri...
sedikit saja perhatian dari saudari yang sangat ku sayangi....
ku begitu merindumu...
disetiap batasan hari... disepanjang waktuku yang berlalu.....
mengapa tak pernah kau tunjukan...
sedikit saja rindumu..... pada saudaramu yang begitu mengharap bahagiamu...
mengapa tak pernah kau meminta....
apapun yang bisa maupun tak bisa kuberi....
ku ingin dengar inginmu...
agar sempat bahagiakanmu...
ku ingin dengar harapmu...
agar sempat kusenangkanmu...
Cukup sedih... saat menyadari bahwa bagimu ia adalah hal terpenting dalam hidupmu, namun baginya kau bukan
cukup tuk sadar bahwa kau bukanlah istimewa... karena ia tak pernah meneleponmu lebih dulu atau menanyakan kabarmu, walaupun hanya lewat sms, bahkan dihari yang sepesial bagimu sekalipun
keteringatanku padamupun kembali menghadang.....
dakah pernah walau sesaat....
ingatkanku meski dalam kejapmu.....
.....
..
.
kutunggu...
ingatmu ... meski sesaat...
kunanti....
sapamu... meski sekejap...
kuharap....
datangmu... walau tah kapan...
meski...
....walau....
............ begitu lama ku harus mengerti....
penantian bukanlah tak berarti...
menunggu bukanlah tak bermakna.....
ku teramat merindukan suaramu.... meski hanya lewat telepon
tak mengertikah kau... pelangiku....
bahwa ku slalu tersiksa harap...
kapan kau bisa menyisihkan waktumu... meski hanya tuk menanyakan kabarku lewat smsmu...
tak bisakah kau... pelita hatiku....
mengerti bahwa balasan smsmu adalah obat semua derita ini....
derita rindu yang slalu mengiris hati ini .... karna jauh darimu...
tak percayakah kau ... belahan bahagiaku....
ku begitu sayang padamu...
ku begitu membutuhkanku...
ku begitu ingin selalu dekat denganmu...
ku begitu ingin dengar suaramu...
ku begitu ingin memanjakanmu...
ku begitu ingin dengar permintaanmu...
ku begitu ingin dengar rindumu... meski sesekali
ku begitu ingin manjamu.....
ku begitu ingin kau memerlukanku....
ku begitu ingin kau tanyakan kabarku... meski sesekali...
....
terlalu cepat beranjak dewasa...
tinggalkanku yang terus khawatir...
tinggalkan rinduku yang tak pernah berakhir....
tinggalkan harapku yang tak juga berujung...
kau...
kan kah tetap menyisakan senyummu...
saat ku datang... bila ku tiba....
kau...
kan kah tetap menyayangku....
saat hatimu telah terisi...
saat waktumu telah terpenuhi...
ku...
begitu sulit melepasmu....
dalam anganku... dalam hatiku....
ku...
selalu tersiksa rindu....
merana menahan harap.....
kau...
dimana kau simpan aku dalam hatimu...?
adakah kau sisakan tempat tenang untukku...?
dalam rasamu... dalam anganmu...
dalam hatimu... dalam jiwamu....
adakah ku ada dalam salah satunya saja...
mungkin ku kan bahagia dalam kesepian yang sunyi ini...
ku...
mengapa begitu sepi....
dimanakah ujung cinta...?
kemanakah arah sayang...?
dimanakah akhir duka...?
kemanakah takdir luka....?
ku...
begitu merindukanmu
setiap saat, setiap waktu
ternyata....
bertemu tak pernah cukup
mencairkan rindu, melegakan harap
ternyata...
melihatmupun tak juga cukup
melelehkan sepi, melegakan hati
kau...
mengapa ku begitu merindumu...?
padahal baru saja ku cium wangimu
yang menyebar saat ku duduk disampingmu
kau...
bintang hatiku
berkelip indah disela gelapnya rongga dadaku
ku...
begitu menyayangmu
hingga bahagia dan tangis kerap menyatu dalam dadaku
rindunya rindu yang kian mengendap...
dalam dalamnya harap...
hingga dasar kecewa yang tak lagi terhindari....
adakah rinduku sendiri....
menapaki rasa berdiam diri...
kau memang saudariku...
rinduku padamu....
tak pernah kusangkalkan bahkan ku slalu berterus-terang padamu...
akan sayangku...
tentang rinduku...
juga harapku...
bahkan apapun kebahagiaanmu...
ku ingin tetap mendukungmu.....
sayang ini....
menjelma beraneka wajah....
rindu.... sedih..... dan harap......
rindu ini....
berdiri berbagai rupa
duka.... cemas.... dan letih.....
sedih ini... telah menjadi duka yang mengerak...
seberapa lama lagi ku tak melihat wajahmu...
harap ini.... hanyakah angan akan kehadiranmu setiap saat...
duka ini..... telah menghabiskan sedih karena rindu
cemas ini.... bagaimanakah hari-harimu...
letihku....
......
kerinduan ini.. semakin tajam menusuk hati...
menelusuri celah-celah rindu yang begitu sepi...
menyapa dukanya rindu-rindu yang lama...
menyentuh rasa hilang yang tak kunjung padam....
kini...
ku begitu kehilanganmu..
lebih dari waktu yang pernah kau berikan...
lebih dari saat yang dapat kuharapkan...
kini...
kehilangan ini ... semakin menyayat rasa...
menuruni relungnya hati...
menapaki dalamnya cintaku saudariku...
ku ...
menunggumu yang tak kunjung hadir...
menantimu di setiap penghujung sepinya hari...
sampai .. kini....
ku tak pernah bisa merelakanmu pergi...
jauh walau dalam anganku...
begitu sepi kurasa...
begitu ...
seakan hujan tak mau berhenti
serasa kelam tak hendak berujung
seakan harapan tak kunjung bersemi
mungkinkah ku jumpai lagi senyummu yang manis
penawar rindu rendam yang dalam
mungkinkah ku lihat lagi ceriamu
penghias hati dikala duka dan lelah
sebatas sabar dan waktu yang terlalui
sebatas duka rindu yang terlampaui
kini menggali luka karna kau tiada
kini membuka duka karna kita tak bersama
kutunggu waktu yang tak tentu
kuharap saat yang tak kunjung datang
mungkinkah yang lalu kan terus berlalu
tanpa peduli rasaku padamu
kau
menghias dinding anganku
kurindu selalu diambang kesendirianku
kau
terpahat dalam hatiku
kuharap pasti dibatas kesunyian ini
akankah kembali ku lalui
hari dengan indahnya senyummu
akankah lagi ku jalani
waktu dengan manisnya manjamu
akankah juga ku hadapi
esok dengan bahagianya tawamu
akankah mungkin ku tatapi
nanti dengan hangatnya tatapanmu
hanya senyummu saat kita berjuma
juga tawamu dan candamu
bahagiamu, sedihmu
ku harap ku kan ada di sampingmu karna inginmu
ku pikir tak berat yang kuharap
karna ku pasti kan mendukung serta membantumu
meraih masa depanmu
dalam pendidikan dan pergaulan
ku sedih karna apa yang telah kini kau beri
dinginmu menyambut kedatanganku
pandangan asing di sudut matamu
tak ada canda dan manjamu lagi
semua tampak kelam bagiku
apa lagi yang dapat kunikmati
keterasingan darimu yang kusayang
kesendirian saat ku duduk disampingmu
takkah kau tau
luka hati jauh darimu
semakin pedih karna ku telah kehilanganmu
mesti ku hadir disampingmu
walau ku coba tuk berdamai dengan waktu
kau
melangkah langkahmu sendiri
ku ... kejar harap senyuman bahagiamu
kau
menyimpan sakit yang tak ingin kau hadapi lagi
ku ... tangkap angan maafmu dan keakraban yang pernah terlalui
kau
membekukanku dalam masa lalumu
ku ... bermimpi memelukmu dalam rindu
ku ... berangan membelaimu dalam sayang
ku ... berharap kau mau memberi arti siapa aku bagimu
kau begitu berarti bagiku
sebagai saudari bahkah yang tersayang
kau menghias hari serta harapanku
ku tunggu hadirmu dengan rindu
bahkan kunanti tawamu dengan sayang
ku harap candamu dengan senang
terlebih kan ku hantar manjamu dengan riang
ku bagimu
adakah berarti
pernahkah kau merindukanku
pernahkah kau tunggu kedatanganku
pernahkah kau senang kehadiranku
pernahkah kau meminta sesuatu dariku
pernahkah kau menatap kepergianku
pernahkah kau berharap padaku
pernahkah kau menyisakan tempatku di hatimu
yang ku rasa
ku tak begitu berarti bagimu
tak pernah ku lihat kau merinduikanku
tak pernah ku rasa kau tunggu kedatanganku
tak ku lihat senangmu atas kehadiranku
tak pernah kau minta sesuatupun dariku
tak juga kau hantar pergiku dalam sedihku
tak ku lihat harapmu pada matamu
tak ku tahu adakah tempat dihatimu bagiku
selama tak ku lihat keceriaanmu saat melihatku
selama tak ku dengar sapaanmu mendahului kedatanganku
selama tak ku lihat binar mata bahagiamu
selama tak ku dengar cerita ceriamu
selama tak ku dengar tawamu
selama tak ku nikmati manjamu
selama kau tak menyambut kedatanganku
selama kau tak menceritakan sukamu
selama kau tak mengatakan dukamu
selama kau tak memberitahuku cita dan harapanmu
selama kau tak meminta sesuatu padaku
selama kau tak merindukanku
selama kau tak mengharap kedatanganku
selama kau tak menunggu kehadiranku
selama kau tak memberi arti kehadiran dan ketiadaanku bagimu
selama kau membiarkanku sedih berkepanjangan
selama kau membiarkanku menahan rindu yang tak berkesudahan
selama kau membiarkanku menanggung sakit yang tak bertepi
selama kau membiarkanku meminta tanpa malu
selama kau membiarkanku melewati hari berlalu dengan hampa
selama kau membiarkanku menyambut hari-hari yang datang tanpa senyummu
selama kau membiarkanku sakit merindukanmu
selama kau membiarkanku sedih ingin memelukmu
selama kau membiarkanku pedih ingin membelai rambutmu
selama kau membiarkanku perih ingin memangkumu
selama kau membiarkanku letih ingin mencium harummu
selama kau membiarkanku merana ingin mendengar suaramu
selama kau membiarkanku malu menanggung rindu
selama kau membiarkanku takut mengharap sayangmu
selama kau membiarkanku cemas kau anggap aku masa lalumu
selama kau pendam sakit hatimu
selama kau simpan kekecewaanmu
selama kau tak ingin hadir di rumahmu yang dulu
selama kau khawatir sakit hatimu terulang lagi
selama kau tak ingin menjumpai ibuku
selama kau tak mau menemui kami saudaramu
selama itu ku kan tersiksa rindu yang kumiliki
selama itu ku kan berdiri hampa
selama itu ku kan sedih merana
selamu itu ku kan menunda bahagia
selama itu ku kan meratap setiap malam
selama itu ku kan bersimpuh setiap pagi
selama itu ku kan gundah sepanjang hari
selama itu ku kan resah sepanjang malam
selama itu ku kan menunggu sedih yang hadir setiap pagi
selama itu ku kan menanti sesal yang datang setiap petang
selama itu ku kan meratapi rinduku yang terus menyiksa
selama itu ku kan menutupi luka hati yang menyayat
selama itu ku kan berpura bahagia dengan senyuman
selama itu ku kan menangis dalam kesendirianku
selama itu ku kan berduka dalam sisa malamku
selama itu ku kan menyesali diri yang tak bisa melupakanmu
selama ltu ku kan menyalahkan diri karna tak bisa membahagiakanmu
tak pernah sedalam Cinta Mu padanya
sebesar apapun sayangku
tak mungkin sebesar sayang MU padanya
karna kau yang memilikinya
menjaga juga merawatnya
seingin apapun ku menuntunnya
hanya tuntunan Mu yang terbaik baginya
seindah apapun masa depannya ku rencanakan
tak secerah masa depan yang Kau tuntunkan baginya
cintaku masih ternoda nafsuku
cinta Mu betapa murni cinta pencipta pada makhlukNya
sayangku belum bersih dari egoku
sayang Mu hamparan kasih yang tak bertepi
betapapun
cintaku
sayangku
selalu menyisakan luka pada orang yang kucintai
cinta Mu
sayang Mu
samudra keindahan yang luas tak berujung
dengan cinta Mu ya Robbii...
jadikanlah ia yang kucinta, penuh cinta, sayang dan santun
dengan sayang Mu ya Rohiim...
jadikanlah ia yang kusayang, menjadi hambamu yang sholihah, sabar, berbudi luhur dan terhormat dunia akhirat
sebagaimana kau titipkan cinta ini padanya
jadikan aku mencintainya dengan keagungan cinta Mu
bukan cintaku yang masih bercampur nafsu
tapi cinta Mu yang membimbing seseorang menjadi mulia
seperti juga kau telah titipkan sayang ini padanya
jadikanlah aku menyayanginya dnegan keluhuran sayang Mu
bukan sayangku yang menyisakan kedukaan baginya
tapi sayang Mu yang menjamin keselamatan dunia dan akhirat
diantara kepingan hati
di reruntuhan bongkahan harap ... ... ...
ku nanti di penghujung saat
diantara serpihan duka
di sela-sela potongan luka ... ... ...
waktu memudar, saat berderai
dulu lalu, kini dan nanti
tak berbekas pada rinduku
tak bertapak pada galauku ... ... ...
waktu hilang, detik lenyap
dulu tak berjejak ... nanti tak berjauh ...
ku pada mu
terbalut rindu, terbenam sayang
tenggelam dasar tak miliki dalam
begitu purba namun ada
begitu nestapa, tapi bahagia
terkikis waktu, namun tak rinduku
terbenam malam, pun tidak sayangku
menunggu hari datang berganti
menanti senyum dari bibirmu
kabayang unggal lengkah
ngagulung unggal waktu
mangkat gawe sahayuna
tunggul laku hate nu keur rujit
diuk teu betah
nangtung teu ngeunah
leumpang teu puguh
cekel gawe teu lila bosen
hayang buruan balik
hoyong manjangkeun leumpang
nempo langit, ningal tatangkalan
ngahibur diri, mepende hate
eulis ...
kumaha iue hate
nalangsa unggal poe
rujit pikir unggal wengi
nungguan nu datang jeung teu aya jol-jolna acan
ngaharep patepang bari teu nyaho iraha bakal kasorang
ngitungan poe
ngawilang minggu
teu aya deui... teu aya deui ...
nu ditunggu lebeng teu mulang
nu disono tetep teu katempo
isuk nitenan angkot
sugan aya diuk dijero rek datang nepungan
kaitung angkot ngaliwat
lewat hiji datang hiji
nu dipikaasih tetep teu balik
beuki sedih beuki sono
beurang ningalian budak sakola balik
ditaliti kabeh nu make saragam
nu geulis jeung marake jilbab
sugan eulis aya nangtung nungguan
rek datang neruskeuen sakola
tapi lebeng teu kailih
nu diharep tetep teu katingal
tumpur hate pinuh kamelang
hinggis teu kapanggih
lila moal bakal datang
nambahan jero ieu kanyeuri
peuting mariksa sofa
tempat eulis biasa sare
diteuteup anteb
dipariksa raksa
diusap ku kanyaah
disarean ku kadeudeuh
sugan kasono kaubaran
najan lain ku impi kembangna sare
tapi impen kembangna hate
hate teu bisa nahan rasa nu teu puguh
waktu nu ngalengkah ngajauhan
napak sedih nyesakeun kanyeri
naha sono teh kawas ngeureutan ati
lalauan jeung ngajul rasa kamelang
sieun teu kapanggih deui
melang teu kasorang datang
bral reumbai cimiis ti kalangkang panon
kawas teu ngarti kuring teh lalaki
tapi da tetep hate nyeuri mah kudu aya nu surti
meureun ngan cimata
da uteuk mah moal ge ngarti
ieu tiung
dicium antel ka irung
bray ingeut ka nu boga
nu dipikaasih jeung dipikanyaah
leuwih ti buni jero ti leuwi
teteg hate beuki jauh
teu wasa nahan nalangsa
tiung baseuh tambah layeuh
iue saragam sakola
ka usap lambang sakolah aliahna
dicekel didekep kana dada
maksud ngubaran kasono
bet sedih nutug ka hate
beuki lila beuki beurat
nalangsa kabina-bina